
Seorang petani di Malaysia timur mendapat “kejutan besar” ketika dia melihat seekor ular setinggi 16 kaki tergantung di atas kandang sapinya.
Zainuddin Embong, 24, hendak memberi makan sapi-sapinya ketika dia melihat ular piton yang sangat besar, yang dia ceritakan kepada media lokal siap menyerang.
“Ular sebesar itu akan menelan seekor sapi utuh,” kata Embong Waktu Selat Baru. “Saya pernah melihat ular piton memakan ayam, yang juga saya pelihara, sebelumnya, tetapi tidak ada yang sebesar ular ini.”
Zainuddin Embong
Peristiwa itu terjadi pada dini hari Jumat pagi di negara bagian Terengganu Air Putih.
Menurut media setempat, berat ular itu sekitar 220 pon, dan Embong harus memanggil teman-temannya untuk membantunya memindahkannya. “Saya biasa menangkap ular sendiri, tapi yang ini terlalu besar dan saya harus meminta tiga teman saya untuk datang membantu saya menangkapnya,” katanya.
Ular sanca batik adalah salah satu spesies ular terpanjang di dunia, secara teratur mencapai panjang lebih dari 20 kaki. Ular itu berasal dari Asia Tenggara dan biasanya ditemukan di hutan, padang rumput, dan hutan hujan. Mereka sangat mudah beradaptasi dan bahkan telah ditemukan di selokan di Singapura, Indonesia dan Borneo Malaysia.
Seperti semua ular pembatas, ular sanca batik tidak berbisa dan membunuh mangsanya dengan mati lemas. Mangsa mereka biasanya termasuk burung dan mamalia kecil, meskipun mereka diketahui memakan hewan yang lebih besar seperti rusa, babi, dan bahkan mungkin sapi.
Serangan terhadap manusia jarang terjadi tetapi tidak pernah terdengar. Ada banyak laporan tentang orang yang dimakan ular ini, termasuk seorang wanita di Indonesia, yang tubuhnya ditemukan di dalam ular sanca sepanjang 22 kaki.

Zainuddin Embong
Embong mengatakan bahwa dia dan ketiga temannya membutuhkan waktu hampir satu jam untuk menangkap ular piton di kandang sapinya, yang dia gambarkan sebagai “sangat agresif”.
“Rumah pertanian saya terletak cukup jauh dari apa pun, jadi jika saya menelepon Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Pasukan Pertahanan Sipil, akan terlalu lama bagi mereka untuk sampai ke sini,” katanya. “Itulah mengapa saya memutuskan untuk menangkap ular itu sendiri, dengan bantuan tiga teman saya dari desa yang sama…Saya tidak ingin ular itu pergi dan kemudian kembali lagi untuk mengancam siapa pun atau apa pun.”
Meskipun Embong dan teman-temannya berhasil menyingkirkan ular tersebut, dalam banyak kasus saran terbaik adalah tetap tenang dan hubungi pusat penyelamatan satwa liar setempat. Hindari memegang ular sendiri.