
Rusia sedang menguji kendaraan darat tak berawak baru yang dipersenjatai dengan rudal anti-tank di wilayah Donbas timur Ukraina.
Pada hari Jumat, mantan kepala badan antariksa Rusia Dmitry Rogozin memposting rekaman ke Telegram dari apa yang tampaknya menjadi kendaraan darat tak berawak Marker (UGV) uji tembak rudal anti-tank Kornet.
Kembali pada bulan Januari, Rogozin, yang sekarang mengepalai kelompok militer Serigala Tsar, mengatakan platform Marker akan mengalami “pembaptisan api” melalui pengujian di Donbas. Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Rusia, Rogozin mengadu kendaraan Marker, dan rudal anti-tank mereka, melawan tank tempur utama standar NATO tak lama setelah AS dan Jerman mengumumkan mereka akan mengirim tank Abrams dan Leopard ke Ukraina.
Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK/AFP melalui Getty Images
“Segera setelah pengiriman tank Abrams dan Leopard ke pasukan Ukraina dimulai, Marker akan menerima gambar elektronik yang sesuai dan akan dapat secara otomatis mendeteksi dan menyerang tank Amerika dan Jerman,” kata Rogozin kepada RIA Novosti. Rusia sebelumnya mengklaim bahwa rudal anti-tank Kornet dapat mengalahkan tank tempur utama Leopard 2 buatan Jerman.
Tetapi tes yang dipublikasikan oleh Rogozin pada hari Jumat tidak mungkin cocok dengan lingkungan yang akan dihadapi robot tempur Marker lebih jauh, menurut pakar teknologi militer Samuel Bendett.
“Pengujian dilakukan di lapangan terbuka,” tanpa puing, parit, atau bangunan, tulisnya di Twitter. Meskipun Ukraina memang memiliki ruang terbuka seperti itu, “kemungkinan dalam pertarungan nyata, Marker akan memiliki lingkungan yang lebih rumit untuk dilalui,” tambahnya.
Marker juga menembakkan rudal anti-tank saat diam, catat Bendett. Itu lebih cenderung bergerak ketika dalam skenario pertempuran yang sebenarnya, katanya.
Pada hari Jumat, outlet berita negara Rusia melaporkan bahwa Marker akan memasuki “produksi serial” untuk digunakan di Ukraina. Dilengkapi dengan sistem rudal anti-tank Kornet, robot tempur itu akan “diluncurkan dengan cepat” untuk digunakan oleh pasukan Rusia dalam perang, lapor kantor berita negara RIA Novosti.
Rogozin mengatakan pada 2 Februari bahwa empat robot tempur Marker telah tiba di Ukraina “sesuai jadwal.”
Bendett sebelumnya memberi tahu Minggu berita bahwa robot tempur Marker berkemampuan AI dikembangkan untuk menggantikan pesawat tempur dalam misi berbahaya dan membuat operasi ini lebih efektif.
“Inti dari membangun sistem seperti itu adalah membuat mereka dapat dibuang,” tambahnya.