
Rekaman video menunjukkan saat-saat penangkapan seorang pria yang diduga melemparkan bom asap ke Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Sabtu.
Saksi mata mengatakan sebuah benda dilemparkan ke arah Kishida sebelum dia memberikan pidato di pelabuhan perikanan Saikazaki di Wakayama, barat daya Tokyo, di mana dia mendukung kandidat partainya yang berkuasa untuk pemilihan sela majelis rendah.
Ada asap dan ledakan serta video, yang bisa dilihat Di Sinimenunjukkan petugas polisi melompati apa yang diyakini sebagai tersangka, yang telah disebutkan oleh penyelidik sebagai Ryuji Kimura, 24, dari Kota Kawanishi, Prefektur Hyogo, menurut Japan Today.
Gambar Getty
Kishida tidak terluka tetapi ada kegugupan keamanan di sekitar politisi Jepang dengan insiden yang terjadi kurang dari setahun setelah mantan perdana menteri, Shinzo Abe, ditembak mati selama kampanye pemilihan.
Naoya Tanimoto, 31, yang berada di antara ratusan orang di kerumunan, mengatakan dia mendengar ledakan keras sekitar 10 detik setelah pria itu tersungkur ke tanah sekitar pukul 11:25 waktu setempat. “Di pelabuhan nelayan biasanya sepi, jadi saya sangat takut. Kami semua panik,” katanya, menurut Japan Today.
Kishida dilarikan dengan mobil dari tempat kejadian segera setelah insiden itu, yang terjadi saat dia berbicara dengan seorang kandidat dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa yang memenangkan pemilihan lokal penting bulan ini. Pemilihan sela di beberapa daerah untuk majelis rendah parlemen Jepang akan diadakan pada bulan April nanti.
Setelah itu, Kishida berpidato di bagian lain kota di mana dia mengatakan insiden itu tidak boleh dibiarkan mengganggu proses pemilu. “Bersama dengan kalian semua, kita harus melanjutkan pemilu,” katanya.
Dia juga mentweet bahwa dia akan terus memberikan pidato di jalan, menambahkan menurut terjemahan: “Saya bertekad untuk melaksanakan pemilihan penting ini sampai akhir, bekerja sama dengan rakyat.”
Polisi sedang menyelidiki insiden yang digambarkan oleh Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno sebagai “sangat tidak termaafkan” selama kampanye pemilihan.
Kishida menjadi perdana menteri Jepang setelah dia memenangkan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada September 2021. Dia menggantikan Yoshihide Suga yang tidak populer, yang tidak mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin partai setelah sekitar satu tahun menjabat.
Pemilihan umum baru dijadwalkan pada Oktober 2025. Namun, keberhasilan Partai Demokrat Liberal dalam pemungutan suara gubernur di prefektur dari Hokkaido di utara negara itu hingga Oita di barat daya telah menimbulkan spekulasi bahwa Kishida dapat mengadakan pemilihan umum cepat.