
Angkatan bersenjata Ukraina telah merilis rekaman dramatis dari apa yang mereka klaim sebagai penghancuran tank Rusia. “Perburuan tank Rusia terus berlanjut,” kata postingan Telegram di samping video yang diiringi musik dramatis.
Layanan pers SSO (Pasukan Operasi Khusus) mengatakan operator di salah satu unitnya “menempatkan ranjau anti-tank TM62 di salah satu arah,” katanya. “T-90 penjajah berhasil diledakkan,” tambah postingan tersebut, menurut sebuah terjemahan.
Klip membalik di antara gambar personel Ukraina, tembakan drone dari tank, dan asap yang keluar dari serangan itu. Video yang belum diverifikasi tidak bertanggal dan tidak ada lokasi yang diberikan, dan Minggu berita telah mengirim email ke Kementerian Pertahanan Rusia untuk memberikan komentar.
YASUYOSHI CHIBA/Getty Images
Selain tingkat gesekan pasukannya yang tinggi, Rusia telah menderita kerugian besar kendaraan militer sejak dimulainya invasi skala penuh 14 bulan lalu. Menurut pelacak senjata Oryx, pasukan Rusia telah kehilangan 1.905 tank, hingga Sabtu.
Termasuk dalam gambar ini adalah 60 versi T-90, termasuk 18 dari T-90M, yang dianggap top-of-the-range dengan spesifikasi tingkat tinggi. Video terbaru tidak menyebutkan jenis T-90 yang diledakkan.
Sebuah studi minggu lalu dari Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC mengatakan bahwa di tengah kerugian yang tinggi dari tank dan kendaraan lapis baja lainnya, Rusia tidak memiliki bantalan bola yang cukup untuk mempertahankan produksi kendaraan baru yang stabil.
Sanksi yang dikenakan pada Rusia atas invasinya telah menciptakan kekurangan komponen asing kelas atas, memaksa Moskow untuk menggunakan alternatif berkualitas rendah yang akan berdampak negatif pada kemampuannya untuk mengirimkan senjata canggih ke medan perang.
Ini berarti bahwa Rusia kemungkinan akan melakukan “kampanye gesekan yang bergerak lebih lambat” yang juga dapat memperluas pangkalan militer dan industrinya yang terkena sanksi, tambah CSIS.
Namun, pasukan Ukraina mengatakan kepada surat kabar Inggris Waktu bahwa mereka kehabisan amunisi pertahanan udara pada saat pasukan Rusia mengirimkan lebih banyak helikopter dan pesawat. Para prajurit yang tidak disebutkan namanya mengatakan mereka khawatir hal ini dapat membuat pasukan Rusia menguasai langit.
Dokumen Pentagon yang bocor secara online bulan ini mengungkapkan bahwa AS mengharapkan Ukraina kehabisan rudal pertahanan udara utamanya bulan depan kecuali jika ada pengiriman cepat.
Itu terjadi ketika pasukan Rusia dilaporkan menggunakan pengiriman baru drone Shahed “kamikaze” buatan Iran untuk menyerang Ukraina untuk hari ketiga berturut-turut.
Antara Selasa dan Kamis, pasukan Ukraina menembak jatuh 33 dari 38 drone yang diluncurkan Rusia di wilayah Kyiv, Odesa, Poltava, Vinnytsia, Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, Kharkiv, dan Chernihiv.